Rich Dad's The Business School

Posted by

Download (PDF)
| DropBox4shared |

Download (EPUB)
| DropBox | 4shared

Berdasarkan cerita Kiyosaki, dia dilahirkan dari sebuah keluarga yang terpandang di Hawai, terutama dalam bidang pendidikan dan menjadi kepala dinas pendidikan di Hawai pada waktu itu. Ayah kandungnya adalah seorang berpendidikan tinggi
dan sangat cerdas. Ayahnya mendapat pendidikan sampai Ph.D kemudian dilanjutkan ke Stanford University, University of Chicago dan Nothwestern University. Untuk pendidikan tingginya ,semua dibiayai oleh beasiswa. Kiyosaki dalam kisahnya menyebut ayah kandungnya sebagai ayah yang miskin (poor dad), karena meskipun sukses dalam pendidikan dan karir, pada akhir hidupnya meninggalkan banyak hutang dan tidak kaya. Sedangkan ayah satunya adalah bukan ayah kandungnya akan tetapi ayah dari temannya, yang darinya Kiyosaki banyak belajar tentang filosofi uang dan kebebasan finansial. Ayah kayanya (rich dad) tidaklah memiliki pendidikan setinggi ayah miskinnya, bahkan tidak lulus pendidikan tingkat 8 nya ( SLTP mungkin kalau di Indonesia) . Akan tetapi diakhir hidupnya, dia menjadi orang terkaya di Hawai. Keduanya adalah orang yang sukses dibidangnya, akan tetapi didalam kebebasan finansial, keduanya berakhir dengan hasil yang berbeda.

Pada saat ayah kayanya belum kaya dan ayah miskinnya belum miskin, kedua orang ayahnya adalah orang yang berusaha keras untuk sukses di bidangnya. Ayah miskinnya bekerja keras di jalur pendidikan dan ingin hidup tenang sebagai pegawai pemerintahaan yang baik, sedang ayah kayanya berusaha keras membangun kerajaan bisnisnya. Kedua ayah Kiyosaki ini memiliki cara pandang yang sangat berbeda terkait uang, pengelolaan, dan tujuan finansialnya. Ayah miskinnya mengatakan bahwa mencintai uang adalah sumber dari segala setan, sedangkan ayah kayanya mengatakan bahwa kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari setan. Ayah miskinnya mengatakan bekerjalah dengan keras, dapatkan pekerjaan yang baik dan capailah karir setinggi-tingginya, sedang ayah kayanya menyarankan agar segera membangun aset dan mencapai kebebasan finansial (finansial freedom).
Ayah miskinnya, hanya sedikit menyinggung tentang uang dan bagaimana memperolehnya, sedang ayah kayanya setiap hari mengasah otaknya dengan kecerdasan finansial dan mengembangkan bisnisnya.

Berikut beberapa perbedaan pandangan ayah miskin (PD) dan ayah kaya (RD)Kiyosaki terkait tentang uang dan kebebasan finansial :
1. PD : Rumah adalah aset
RD : Rumah yang ditinggali adalah liabilitas.
Rich dad mengatakan, jika kamu berhenti bekerja saat ini, aset akan memasukkan uang kedalam kantongmu, sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantongmu. Seringkali orang biasa mengatakan liabilitas sebagai aset, dan ini adalah pelajaran pertama kalau ingin kaya, harus bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas.

2. PD : Saya tidak mampu untuk melakukannya
RD : Apa yang saya lakukan agar mampu?
Pernyataaan saya tidak mampu melakukannya akan mematikan otak kita, dengan pertanyaan yang tepat, pikiran akan terbukan dan akan berusaha menemukan jawabannya.

3. PD : Alasan saya tidak kaya karena kamu nak
RD : Alasan saya harus menjadi kaya karena memiliki kamu nak.

4. PD : Saya tidak tertarik dengan uang
RD : Uang adalah power

5. PD : Apabila berkaitan dengan uang, jangan mengambil resiko, bermainlah dengan aman saja
RD : Belajarlah untuk mengelola resiko.

6. PD : Bayar aku yang terakhir.
RD : Bayar aku yang pertama.
Ayah kayanya selalu mengambil keuntungan dari pendapatannya dan meletakkan uang itu kedalam account investasi yaitu untuk membeli aset-aset dia. Ayah miskinnya membelanjakan semua uangnya pertama dan tidak pernah terpikir untuk berinvestasi.

7. PD : Konsentrasilah pada pendidikan.
RD : Fokuslah pada kecerdasan finansial sebagaiman juga kecerdasan akademik.

8. PD : Belajarlah hanya kata-kata pendidikan.
RD : Belajarlah kata-kata keuangan, kata-kata adalah tool kamu yang paling powerfull.

9. PD : Aku bekerja untuk uang.
RD : Uang bekerja untukku.

10.PD : Berfikir untuk menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan.
RD : Mengetahu bahwa pendidikan finansial adalah jawaban masalah keuangan.
Bukan berapa uang yang bisa anda dapatkan yang terpenting, akan tetapi berapa banyak uang dapat anda pegang dan berapa lama uang tersebut anda pegang.

Kaya, Aset, Liabilitas, dan Kebebasan Finansial

Apakah anda ingin kaya? Ya, mayoritas dari kita pasti ingin kaya. Tapi apakah kaya menurut anda? Apakah punya rumah bagus, atau mobil mewah? Apakah memiliki usaha sendiri? Apakah memiliki tabungan uang bermilyar-milyar? Saya yakin meskipun kita semua atau mayoritas kita ingin menjadi kaya, tapi beragam jawaban definisi yang akan diberikan, atau bahkan kita tidak memiliki jawaban apakah kaya itu. Hal ini penting, karena segala sesuatu kita lakukan harus memiliki tujuan yang jelas. Kalau anda ingin kaya, maka anda perlu tahu apa itu kaya, atau paling tidak menurut definisi anda sendiri apa itu kaya. Ada mungkin sebagian orang bahwa menjadi kaya adalah tidak baik, membawa kita kepada keserakahan, lupa diri, dan hal-hal yang negatif. Hal ini adalah keliru. Kemiskinan dan tidak memiliki keamanan finansial itu adalah sumber dari banyak masalah hidup.

Menurut Robert T Kiyosaki kekayaan adalah berapa lama harta anda mampu menghidupi anda ketika anda tidak bekerja atau tidak menghasilkan pemasukan apapun. Anda bisa dikatakan kaya, kalau anda dapat hidup seumur hidup anda secara terjamin tidak kurang suatu apa, meskipun saat ini tidak bekerja lagi atau tidak menghasilkan pemasukan. Menurut saya hal ini lebih masuk akal dan dan fungsional. Meskipun anda memiliki uang sangat banyak belum tentu anda lebih kaya dari orang lain yang memiliki uang atau harta yang lebih sedikit dari anda. Anda memiliki uang 10 juta, dan pengeluaran anda sebulan 2 juta, maka kekayaan adan adalah 5 bulan. Sedangkan orang yang memiki uang 20 juta, tetapi pengeluaran bulanannya 5 juta, kekayaannya adalah 4 bulan. Tapi apabila pengeluaran anda sebulan 2 juta, sedangkan uang anda sedangkan tabungan anda 1, 5 milyar, secara hitung kasar cukup untuk menghidupi pengeluaran anda seumur hidup, Itu artinya anda kaya. Sekarang coba anda jawab, apakah anda sudah kaya saat ini dan apakah anda ingin kaya atau hidup terjamin seumur hidup?

Untuk menjadi kaya hal yang harus dimengerti pertama kali adalah tahu dan bisa membedakan aset dan liabilitas, kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan atau mengusahakan aset dan menekan atau meminimalisir pemilikan liabilitas. Beberapa kali kita sudah membicarakan aset dan liabilitas. Tapi mari kita bahas sekarang dengan lebih jelas. Aset adalah segala sesuatu yang kita miliki yang dapat menghasilkan pemasukan untuk kita. Sederhananya, apa saja yang anda miliki yang dapat memasukkan uang ke dompet anda. Sedangkan Liabilitas adalah apa saja yang anda miliki yang dapat mejadi sumber pengeluaran kita. Atau apa saja yang kita miliki sekarang ini yang dapat mengeluarkan uang dari dompet anda. Segala sesuatu yang anda miliki itu pada dasarnya dibagi menjadi dua itu saja. Tapi saya yakin kita kebanyakan memiliki liabilitas lebih banyak daripada aset. Contoh aset : Deposito menghasilkan interest, Saham menghasilkan deviden, Rumah dikontrakkan menghasilkan uang kontrakan, Komputer dan internet menghasilkan uang online busines, warnet, toko, rental mobil, franchise, reksadana, obligasi dan masih banyak lagi. Itu semua menghasilkan uang untuk anda. Sedangkan contoh liabilitas adalah : Handphone menghabiskan pulsa, televisi menghabiskan listrik, komputer dan internet yang hanya digunakan untuk kesenangan dan mencari gambar porno, mobil, rumah tempat tinggal, mesin cuci, kulkas, dan masih banyak lagi.

Coba anda lihat kesekeliling anda sebentar. Saya yakin kebanyakan dari kita memiliki lebih banyak liabilitas daripada aset. Mungkin anda akan menanyakan, kalau televisi adalah liabilitas. Apakah kita tidak boleh memilikinya? Bagaimana dong nanti tidak bisa nonton sinetron? Yang perlu anda lakukan adalah menyadari bahwa televisi adalah liabilitas. Kalau anda ingin kaya maka anda harus menekan liabilitas, dengan cara apa? Kurangi penggunaan televisi. Jangan biarkan televisi nyala terus meski tidak ada yang nonton, atau tetap menyala meskipun anda tertidur. Dengan menyadari televisi adalah liabilitas, janganlah membeli televisi yang terlalu berlebihan, ukuran besar dengan konsumsi listrik yang besar. Mungkin anda akan mengatakan saya ingin menikmati hidup, kenapa saya tidak boleh beli televisi yang mahal? Boleh, anda boleh menikmati itu semua setelah anda kaya dan mencapai kebebasan finansial.

Ya, kita boleh menikmati gaya hidup yang kita inginkan tanpa terbatas jika anda sudah kaya dan mencapai kebebasan finansial. Sebelum kaya, anda perlu mencapai kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah suatu kondisi dimana pemasukan dari seluruh aset yang anda miliki lebih banyak daripada pengeluaran hidup dan pengeluaran dari seluruh liabilitas anda. Misalkan anda memiliki 3 rumah yang dikontrakkan (aset), dan 3 rumah tersebut bersih menghasilkan 60 juta/tahun, sedangkan pengeluaran bulanan anda total adalah 4 juta (48 juta/tahun), maka itu berarti anda sudah mencapai kebebasan finansial. Ya, kita perlu mencapai kebebasan finansial. Ketika kita sudah mencapai kebebasan finansial, maka hidup kita akan menjadi lebih baik dan bermakna. Anda dapat menjadi dan memilih hidup seperti apapun yang anda inginkan tanpa ada kekawatiran anda tidak bisa menghidupi keluarga. Anda ingin tidak bekerja sama sekali? Anda ingin mendharmakan hidup anda untuk agama dan sosial? atau anda ingin terus bekerja untuk menambah bekal anak atau untuk aktualisasi diri daripada menganggur? Anda ingin memperbesar bisnis dan aset anda? Semua bisa anda pilih dengan perasaan tenang ketika kebebasan finansial sudah anda capai. Bagaimana cara menjadi bebas finansial dan kaya? kuncinya adalah aset .. aset .. aset .. dan kurangi liabilitas .. liabilitas .. liabilitas. Mari sejak saat ini, kita lebih bijaksana dengan menekan nafsu untuk membeli liabilitas dan berusaha meningkatkan aset.


Demo Blog NJW V2 Updated at: 23.16

0 komentar:

Posting Komentar